Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan suatu
rencana kerja yang mengandung ketentuan tentang bagaimana menyusun karangan dan
bagaimana menyusun ide secara logis dan teratur. Sebelum mengarang, utamanya
penulis pemula dianjurkan menyusun kerangka untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan
yang tidak perlu terjadi. Selain itu kerangka karangan berguna untuk:
- Membantu penyusunan karangan secara teratur sehingga tidak
terjadi pengulangan ide
- Mencegah terjadinya pembahasan yang keluar dari sasaran yang
sudah dirumuskan dalam topic atau judul karangan
- Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan
- Memperlihatkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembahasan
masalah yang akan ditulis
Adapun langkah yang mesti ditempuh untuk membuat kerangka karangan adalah
1. Menentukan tema yang akan dikembangkan menjadi karangan
2. Merumuskan topic-topic yang merupakan subtemanya
3. Mengadakan inventaris sub-subtopiknya
4. Mengevaluasi topic-topik itu dan menyeleksi topic mana
yang dapat dibuang
5. Menentukan pola susun topic-topik yang paling cocok
6. Menentukan pola pengembangan yang akan digunakan
(meskipun tidak bersifat kaku tanpa variasi)
Jika kita memahami bahwa kerangka
karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang
akan kita garap, maka menyusun kerangka karangan berarti memecah-memecah topic
kedalam beberapa subtopic. Bahkan ,mungkin pula subtopic masih perlu dipecah
lagi menjadi beberapa sub-subtopic
Berikut adalah contoh kasus, dan Kerangka Karangan yang di
sertai Sistematik Penulisannya.
Taman di Belakang Kuil Kuno Ini Bentuknya Sama Sejak 2,5 Abad Lalu!
Sakai - Di suatu kuil kuno di Sakai Jepang ada taman yang indah. Yang menjadi
luar biasa adalah bentuk taman itu tidak berubah hingga kini sejak 250 tahun
lalu!
Rabu (6/11/2013) siang itu para jurnalis Sakai Asean Week 2013 menuju ke Kuil
Takakuraji di Kota Sakai, Jepang. Tujuannya, menyaksikan kesenian Noh, opera
klasik Jepang yang mulai dimainkan pada 650 tahun lalu alias sejak abad ke-14
namun tetap bertahan hingga kini.
Kami disambut oleh master opera klasik Jepang Noh, Kozo Nagayama (40). Kozo
langsung mempersilakan kami untuk melepaskan alas kaki dan memberitahu bahwa di
belakang kuil ini ada taman yang bentuknya tidak berubah sejak didesain pada
250 tahun lalu.
Kozo memberitahukan bahwa taman ini didesain oleh arsitektur pertamanan Jepang,
Kobori Enshu. Taman itu cantik dipenuhi tanaman perdu, beberapa tanaman pohon
keras, dan yang paling belakang adalah hutan bambu.
Ada batu pijak (stepping stone) yang ditempatkan di tengah-tengah taman itu
supaya tanaman semacam rumput yang menggerumbul di bawahnya tidak
diinjak-injak. Batu-batu besar seperti batu kali teronggok di beberapa sudut
mempercantik taman itu.
Kuil Takakuraji sendiri merupakan salah satu kuil tertua di Jepang yang
didirikan oleh pendeta Buddha terkenal kelahiran Sakai, Gyoki pada tahun 705.
Namun kuil ini sempat terbakar dan dibangun kembali pada awal abad ke-17.
TOPIK : Keindahan Sebuah Taman
JUDUL : Taman pada Kuil Kuno di Sakai Jepang Sejak 250 Tahun Yang Lalu
1. Keindahan Tempat
1.1 Segi Bentuk Taman
1.2 Segi Kesenian
1.3 Segi Tradisi
2. Keindahan Masyarakat
2.1 Segi Kekeluargaan Masyarakat
2.2 Segi Keramahan Masyarakat
3. Keindahan Arsitektur
3.1 Segi Desain Bangunan
3.2 Segi Tata Letak
3.3 Segi Penambahan Unsur Alam
4. Keindahan Sejarah
4.1 Segi Sejarah Asal Taman
referansi :
http://top-studies.blogspot.co.id/2015/06/kerangka-karangan-dan-polanya.html
Adapun langkah yang mesti ditempuh untuk membuat kerangka karangan adalah
Taman di Belakang Kuil Kuno Ini Bentuknya Sama Sejak 2,5 Abad Lalu!
Sakai - Di suatu kuil kuno di Sakai Jepang ada taman yang indah. Yang menjadi luar biasa adalah bentuk taman itu tidak berubah hingga kini sejak 250 tahun lalu!
Rabu (6/11/2013) siang itu para jurnalis Sakai Asean Week 2013 menuju ke Kuil Takakuraji di Kota Sakai, Jepang. Tujuannya, menyaksikan kesenian Noh, opera klasik Jepang yang mulai dimainkan pada 650 tahun lalu alias sejak abad ke-14 namun tetap bertahan hingga kini.
Kami disambut oleh master opera klasik Jepang Noh, Kozo Nagayama (40). Kozo langsung mempersilakan kami untuk melepaskan alas kaki dan memberitahu bahwa di belakang kuil ini ada taman yang bentuknya tidak berubah sejak didesain pada 250 tahun lalu.
Kozo memberitahukan bahwa taman ini didesain oleh arsitektur pertamanan Jepang, Kobori Enshu. Taman itu cantik dipenuhi tanaman perdu, beberapa tanaman pohon keras, dan yang paling belakang adalah hutan bambu.
Ada batu pijak (stepping stone) yang ditempatkan di tengah-tengah taman itu supaya tanaman semacam rumput yang menggerumbul di bawahnya tidak diinjak-injak. Batu-batu besar seperti batu kali teronggok di beberapa sudut mempercantik taman itu.
Kuil Takakuraji sendiri merupakan salah satu kuil tertua di Jepang yang didirikan oleh pendeta Buddha terkenal kelahiran Sakai, Gyoki pada tahun 705. Namun kuil ini sempat terbakar dan dibangun kembali pada awal abad ke-17.
TOPIK : Keindahan Sebuah Taman
JUDUL : Taman pada Kuil Kuno di Sakai Jepang Sejak 250 Tahun Yang Lalu
1. Keindahan Tempat
1.1 Segi Bentuk Taman
1.2 Segi Kesenian
1.3 Segi Tradisi
2. Keindahan Masyarakat
2.1 Segi Kekeluargaan Masyarakat
2.2 Segi Keramahan Masyarakat
3. Keindahan Arsitektur
3.1 Segi Desain Bangunan
3.2 Segi Tata Letak
3.3 Segi Penambahan Unsur Alam
4. Keindahan Sejarah
4.1 Segi Sejarah Asal Taman
Komentar
Posting Komentar